Beberapa tahun yang lalu, penulis sempat menanyakan makna nama-nama Desa di Lubai. Dari hasil wawan cara dengan orang-orang tua, ternyata mereka tidak dapat memberikan arti nama-nama desa Lubai secara akurat. Tulisan ini hanya sekedar upaya memberikan ulasan dari makna nama-nama desa kita di Lubai.
sumber tulisan: klik ini
- Nama Desa Tanjung Kemala “bahasa Lubai : Duson Tanjong Kemale”.
Nama desa ini dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah agar Desa di paling hilir sungai Lubai ini menjadi Kemale dari desa-desa di sepanjang aliran Sungai Lubai. Kemala dapat diartinya Mahkota Raja atau Ratu, ataupun sesuatu Desa yang menjadi kebanggaan para penduduknya dan Pemerintahannya; - Nama Desa Gunung Raja “bahasa Lubai : Duson Gunong Raje”.
Nama ini dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah agar Desa di dekat aliran sungai Lubai ini menjadi tempat tinggal tertinggi para kepala Marga. Kepala marga mempunyai gelar Adipati atau Depati artinya Raja; - Nama Desa Baru Lubai “bahasa Lubai : Duson Anyar Lubai”.
Nama ini dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah agar Desa di Lubai yang baru didirikan ini namanya abadi yakni suatu desa Baru di Lubai. Konon menurut cerita rakyat bahwa penduduk duson Baru Lubai adalah penduduk duson Kurungan Jiwa, yang tempat tinggal bagian hulu desa. Namun karena dengan adanya beberapa hal kepentingan pada saat itu, maka sebagian penduduk Kurungan Jiwa membuat kampung baru dengan Baru Lubai, tempat berada di hilir dari duson Kurungan Jiwa. - Nama Desa Kurungan Jiwa “bahasa Lubai : Duson Kurungan Jiwe”.
Nama ini dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah agar Desa di Lubai yang satu ini, mempunyai kekuatan bela diri yang tinggi atau dapat melindungi Jiwa. Ini dapat dibuktikan bahwa masyarakat Kurungan Jiwa banyak yang mempunyai cerita atau legenda bahwa nenek moyangnya merupakan orang-orang yang sakti atau digdaya, mempunyai kekuatan bela diri yang mempuni dapat menunduk binatang buas seperti Harimau dan Ular; - Nama Desa Pagar Gunung “bahasa Lubai : Duson Pagar Gunong”.
Nama ini dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah agar Desa di Lubai yang satu ini mempunyai kekuatan pertahanan atau menjadi pagar bagi desa-desa di sepanjang sungai Lubai secara alami yaitu berupa Gunung. Walaupun secara kasat mata di desa ini tidak terlihat keberadaan Gunung, karena desa didirikan di dataran rendah yang rata, bukan tanah yang berbukit; - Nama Desa Kota Baru “bahasa Lubai : Duson Kute Anyar”.
Nama ini dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah agar Desa di Lubai yang baru didirikan saat itu menjadi kotanya diantara desa-desa yang berada di sepanjan sungai Lubai. Nama Kota Baru ini bermakna bahwa walapun Kota Baru hanya sebuah Desa tapi masyarakat nya telah berinteraksi social gaya perkotaan; - Nama Desa Beringin “bahasa Lubai : Duson Beringen”.
Nama ini dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah agar Desa di Lubai yang ketika awal pendiriannya banyak ditumbuhi pohon Beringin menjadi abadi, sehingga dikenang oleh cucunya. Saat ini pohon Beringin masih terdapat di Desa ini. Pohon Beringin merupakan tempat berteduh yang nyaman dan tempat para Burung-burung hinggap mencari makan. Sungguh tepat nenek moyang memberikan nama ini, karena Desa Beringin merupakan sebuah Desa yang akhirnya menjadi Ibukota kecamatan Lubai. Ibukota kecamatan dapat diartikan suatu tempat pusat pemerintah yang menaungi beberapa desa-desa Lubai disekitarnya; - Nama Desa Aur “bahasa Lubai : Duson Aor”.
Nama ini dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang dekat Sungai. Aur dalam bahasa Sunda adalah sungai. Jika kata Aur ditambah huruf a menjadi Aura, maka menurut ilmu Fengshui adalah suatu energi yang tidak nampak dengan mata, namun ada, yang terdiri dari Aura Positif dan Aura Negatif. Jika kata Aur huruf u diganti menjadi i, maka akan dibaca menjadi Air; - Nama Desa Pagar Dewa “bahasa Lubai : Duson Pagar Diwe”.
Nama ini dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang diliputi oleh sifat ke Dewa-an. Dengan harapan masyarakat yang berdomisili didesa ini mempunyai sifat baik dan santun, karena sifat para Dewa itu baik. Kata Dewa ini menggunakan bahasa sangsekerta atau bahasa melayu kuno, dalam ajaran islam kata Dewa tidak dikenal namun dikenal sebutan Malaikat; - Nama Desa Karang Agung “bahasa Lubai : Duson Karang Agong”.
Nama ini dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang mempunyai sifat keagungan. Kata karang dapat berarto rangkai, ataupun sebuah batu yang biasanya ada di Laut. Kata Agung artinya besar dan mulia. Karena pada kenyataan di Desa ini merupakan tempat tinggalnya Depati atau Pasirah yang menjadi kepala Pemerintahan Marga Lubai Suku II, sangat tepat jika Desa ini disebut Karang Agung; - Nama Desa Prabu Menang “bahasa Lubai : Duson Permenang”
Nama ini dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang selalu unggul atau selalu memproleh kemenangan. Dalam bahasa Jawa Prabu artinya : Raja; - Nama Desa Lecah “bahasa Lubai : Duson Lecah”
Nama ini dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang Subur. Karena desa ini sesungguhnya merupakan pengembangan dari suatu tempat tinggal para petani Karet disini, yang berasal dari beberapa desa sipanjang aliran sungai Lubai; - Nama Desa Suka Merindu ”bahasa Lubai : Duson Suke Merindu”.
Nama ini dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang senang menerima para pendatang. Karena keramah tamahan penduduk di Desa ini, maka para tamu yang data akan selalu terkenang kebaikannya atau Suka Merindu; - Nama Desa Lubai Makmur ”bahasa Lubai : Duson Lubai Makmor”.
Nama ini imaksudkan oleh nenek moyang atau tokoh masyarakat yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai ini, menjadi tempat tinggal masyarakat penuh dengan kesejahteraan, sehingga hidupnya makmur. Karena kalau sudah makmur pasti sejahtera, dan tidak mungkin sejahtera kalau tidak makmur; - Nama Desa Lubai Persada ”bahasa Lubai : Duson Lubai Persada” .
Nama ini dimaksudkan oleh nenek moyang atau tokoh masyarakat yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai walapun ini baru akan tetapi mempunyai wilayah yang diakui keradaannya oleh masyarakat yang tinggal di Desa-desa di sepanjang aliran sungai Lubai. Kata persada artinya wilayah; - Nama Desa Mekar Jaya ”bahasa Lubai : Duson Mekar Jaye” .
Nama ini dimaksudkan oleh nenek moyang, para tokoh masyarakat yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang dihuni oleh penduduknya yang laksana bunga sedang mekar nan indah dipandang mata, jaya selalu kehidupan masyarakatnya. Mekar Jaya adalah pemekaran berhasil jaya; - Nama Desa Sumber Mulya ”bahasa Lubai : Duson Sumber Mulye” .
Nama ini dimaksudkan oleh nenek moyang, para tokoh masyarakat yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang dihuni oleh penduduknya yang mempunyai pendapatan mampu untuk mendukung kehidupan yang mulia, atau nama ini di adopsi dari asal usul masyarakatnya di berada disini. - Nama Desa Karang Mulya ”bahasa Lubai : Duson Karang Mulye” .
Nama ini dimaksudkan oleh para tokoh masyarakat yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang dihuni oleh penduduknya yang mempunyai keteguhan hati laksana Batu Karang, yang berakhlak mulia atau nama ini di adopsi dari asal usul masyarakatnya di berada disini; - Nama Desa Karang Sari ”bahasa Lubai : Duson Karang Sari” .
Nama ini dimaksudkan oleh para tokoh masyarakat yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang dihuni oleh penduduknya yang mempunyai keteguhan hati laksana Batu Karang, atau nama ini di adopsi dari asal usul masyarakatnya di berada disini; - Nama Desa Sumber Asri ”bahasa Lubai : Duson Sumber Asri” .
Nama ini dimaksudkan oleh para tokoh masyarakat yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai setelah menjadi Desa difinitif, maka masyarakat yang berdomisili disini mendapatkan keindahan dalam tatanan kehidupan masyarakatnya; Arti kata sumber adalah tempat asal mulanya dan arti kata asri adalah indah; - Nama Desa Air Asam ”bahasa Lubai : Duson Ayah Masam” .
Nama ini dimaksudkan oleh para tokoh masyarakat yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai keberadaan dekat dengan sungai Asam. - Nama Desa Menanti ”bahasa Lubai : Duson Menanti” .
Nama ini dimaksudkan oleh para tokoh masyarakat yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang sudah lama menanti menjadi sebuah desa. Penantian itu akan segera terwujud, menurut penulis akan lebih baik lagi, jika nama desa menjadi Lubai Menanti.
Demikian, sekilas arti sebuah nama Desa di Lubai. Kajian Ini hanya merupakan persepsi penulis belaka tanpa ada maksud tertentu dan mohon maaf kepada para pejabat dilingkungan Kecamatan Lubai yaitu : Bapak camat beserta Staf, Para Kepala Desa se kecamatan Lubai, Tohoh masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Tokoh Adat se kecamatan Lubai, apabila didalam tulisan ada kata yang berkurang berkenan dan terdapat silang pemahaman.
Bandar Lampung, 23 Juli 2009
Amarmakruf Silaturrahim Lubai
sumber tulisan: klik ini
No comments:
Post a Comment